Selasa, 29 April 2014

Chelsea Pasti Lebih Banyak Menyerang

Aksi Diego Costa yang gagal menciptakan gol di leg pertama babak semifinal (Foto: Reuters/Javier Barbancho)Aksi Diego Costa yang gagal menciptakan gol di leg pertama babak semifinal (Foto: Reuters/Javier Barbancho)

LONDON – Striker Atletico Madrid, Diego Costa menyatakan bahwa Chelsea pasti lebih banyak menyerang di leg kedua semifinal Liga Champions pada Kamis, 1 Mei mendatang. 

Hal ini dia nyatakan melihat perlawanan The Blues yang mampu mengalahkan Liverpool dengan skor 0-2 pada akhir pekan lalu. Pada laga yang akan diadakan di Stamford Bridge, Costa menilai skuad asuhan Jose Mourinho akan lebih banyak menyerang dan tidak lagi menggunakan strategi ‘parkir bus’. 

Pada leg pertama yang diadakan di Vicente Calderon, kedua tim hanya mampu bermain imbang dengan skor kacamata, maka leg kedua ini menjadi laga krusial untuk menentukan siapa yang akan lolos ke babak final pada 24 Mei nanti.

“Saya tidak gugup, ini adalah pertandingan besar dan mari bermain dan menikmatinya. Ini akan menjadi laga yang berbeda yang diadakan di kandang, mereka akan mengeluarkan segala kemampuan dan lebih menyerang,” ujar Costa, seperti dilansir Goal, Selasa (29/4/2014).
 
Selain itu, striker berusia 25 tahun ini juga ingin mengemas kemenangan dan meraih title juara dalam La Liga yang hanya menyisakan tiga pertandingan kontra Levante, Malaga dan Barcelona. Saat ini Los Rojiblancos masih berada di posisi pertama dan berpotensi untuk meraih trofi yang mereka raih pada musim 1995-1996 silam.

(CHG/Cianjur)

Ferguson Sarankan Giggs Jadi Pelatih Tetap

Ryan Giggs bersama Sir Alex Ferguson (Foto: Reuters)
Ryan Giggs bersama Sir Alex Ferguson (Foto: Reuters)

MANCHESTER – Pelatih legendaris Manchester United, Sir Alex Ferguson yakin pelatih interim Ryan Giggs mampu menjadi pelatih permanen di Teater Impian. Ya, Giggs yang sejatinya masih aktif sebagai pemain ditunjuk pihak klub untuk menukangi Setan Merah selepas pemecatan David Moyes pada Selasa lalu. 

Penunjukkan Giggs ini atas dasar dirinya pernah bergabung di staf pelatih United saat masih ditukangi Moyes. Ferguson yakin pria berusia 40 tahun tersebut pantas menjadi pelatih utama karena pengalamannya yang sudah lebih dari 20 tahun bersama The Red Devils

“Saya rasa Giggs adalah orang yang harus ditarik untuk benar-benar menjadi pelatih (tetap). Dia memiliki pengalaman 20 tahun di Manchester United. Saya mengontraknya saat dia masih 13 tahun. Dia mengalami semua pasang surut dalam klub,” ujar Ferguson seperti dilansirSoccerway, Sabtu (26/4/2014). 

Saat ditunjuk menjadi pelatih interim, pelatih/pemain asal Wales ini langsung memanggil rekan se-angkatannya di 'Class of 92' seperti Paul Scholes dan Nicky Butt. Putusan ini dinilai Fergie- sapaan Ferguson- sangat tepat dan bisa membawa kejayaan kembali bagi peraih 20 kali juara Premier League itu. 

“Dia tahu persis apa yang dibutuhkan untuk menjadi pemain Manchester United dan saya sangat senang dia memanggil Paul Scholes kembali (menjadi staf pelatih), dan Nicky Butt – tentu saja mereka sangat profesional,” ungkap Fergie. 

“Mereka memahami klub, mereka pekerja keras, mereka langsung bisa menangani klub. Jadi nada (United) sudah mendapatkan kombinasi yang tepat dan tidak ada keraguan tentang hal itu,” sambung Kakek berusia 72 tahun itu.

(CHG/Cianjur)

"Jaga Keunggulan, Madrid Akan Lebih Bertahan"

Pemain Real Madrid sedang latihan. (Foto: Reuters)Pemain Real Madrid sedang latihan. (Foto: Reuters)


Jelang Muenchen vs Madrid :
MUNICH – Real Madrid sedang memimpin berkat kemenangan di leg pertama babak semifinal Liga Champions. Legenda Bayern Munich, Lothar Matthaus percaya Los Blancos akan bermain lebih bertahan di Allianz Arena.

Saat ini, tim asal Spanyol itu memimpin 1-0 berkat kemenangan di Santiago Bernabeu, pekan kemarin lewat gol yang dicetak oleh Karim Benzema. Hasil itu meringankan beban Madrid di leg kedua.

Menurut Matthaus, skuad besutan Carlo Ancelotti itu sudah senang dengan keunggulan 1-0 dan akan lebih bertahan serta mengandalkan serangan balik saat bermain di markas Die Roten, julukan Bayern.

“Madrid akan bermain seperti leg pertama. Ancelotti sudah mempelajari permainan Bayern dan memahami trik tuan rumah. Jelas, Madrid akan bermain lebih menyerang di kandang ketika melawan Mallorca, dengan segala hormat,” kata Matthaus.

“Tapi, Madrid tidak akan melakukan itu ketika melawan Bayern, sebuah tim yang bekerja dengan baik. Bayern juga menderita ketika diserang balik, seperti yang diperlihatkan Ancelotti pada leg pertama,” lanjut mantan Tim Nasional Jerman itu, kepada AS.

Die Roten memang mendominasi jalannya pertandingan di Santiago Bernabeu. Tapi lewat sebuah serangan balik, tuan rumah mampu memenangkan pertandingan berkat gol yang dihasilkan Benzema.

“Bayern gagal mencetak gol di Bernabeu dan sekarang harus mengejar ketinggalan. Tuan rumah harus mencetak dua gol, tapi tuan rumah harus hati-hati. Tertinggal satu gol dari leg pertama sangat berbahaya, tapi Bayern bisa mengatasinya jika bermain di level yang sama seperti lima pekan terakhir,” tambah Matthaus.

Matthaus melanjutkan, pelatih Pep Guardiola seharusnya dapat mempersiapkan tim lebih baik untuk menghadapi serangan balik yang akan dilancarkan oleh Madrid pada leg kedua nanti.

 “Guardiola seharusnya mencoba dan mengontrol serangan balik. Madrid tidak bisa menjaga kecepatan Gareth Bale dan Cristiano Ronaldo. Pertahanan Bayern sering menderita dalam beberapa laga terakhir. Jadi, akan lebih penting jika mampu membendung kecepatan pemain Madrid,” tutupnya.

(CHG/Cianjur)

Van Gaal Sosok yang Tepat Bagi United

Louis van Gaal (Foto: Reuters/Ints Kalnins)Louis van Gaal (Foto: Reuters)

MUNICH – Mantan pelatih Bayern Munich, Franz Beckenbauer menyatakan bahwa pelatih Tim Nasional Belanda, Louis van Gaal adalah sosok yang paling pas untuk menukangi Manchester United.

Louis van Gaal disebut sebagai kandidat kuat dalam menukangi Setan Merah selepas pihak klub memecat David Moyes pada pekan lalu. Beberapa rumor juga mengabarkan bahwa pelatih berusia 61 tahun itu juga sudah ditawari kontrak tiga tahun untuk menukangi The Red Devils

Van Gaal dinilai pantas menukangi United karena jam terbangnya yang sudah cukup matang. Selama menjadi pelatih, pria kelahiran Amsterdam ini pernah meraih trofi Eredivise bersama Ajax, trofi La Liga bersama Barcelona dan trofi Bundesliga beserta DFB Pokal saat menukangi Bayern Munich musim 2009-2010. 

Meskipun saat menukangi Die Bayern dia harus mengalami pemecatan karena tidak bisa mencapai target yang ditetapkan oleh klub, Beckenbeur tetap menganggap Van Gaal adalah pelatih terbaik di dunia.
 
“Dia akan menjadi orang yang tepat bagi Manchester United karena dia memiliki pengalaman internasional dalam melatih dan dia mengerti sepakbola Inggris. Saya tidak tahu ada rumor jika United ingin mengontraknya (Van Gaal). Tapi, jika mereka setuju dengan Louis itu akan menjadi bagian baik dalam masa depan,” ujar Beckenbeur, seperti dilansir Goal, Selasa (29/4/2014). 

“Dia meraih banyak kemenangan jadi dia cukup berpengalaman dan dia sungguh ambisius, dia memiliki personal yang baik dan memiliki segalanya. Saya menyukainya. Dia membawa kesuksesan bersama Bayern Munich. Di akhir kepelatihan ada diskusi tentang cara dia menangani pekerjaannya, itulah mengapa mereka terpisah (klub dan Van Gaal). Tapi bagi saya dia adalah salah satu pelatih terbaik di dunia,” tambahnya.
(CHG/Cianjur)

Jumat, 25 April 2014

Fokus ke PBR, Lupakan Dulu Persija



Jelang Persib Bandung vs Pelita Bandung Raya :
BANDUNG – Persib Bandung akan dijamu Pelita Bandung Raya (PBR) di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, 27 April. Laga itu dinilai sangat penting bagi Persib untuk dimenangkan, agar memuluskan asa menjuarai Indonesia Super League (ISL).
 
Setelah menghadapi PBR, Persib akan menghadapi Persija Jakarta yang sempat tertunda karena terhalang izin. Tapi Persib ogah memikirkan Persija. Klub kebanggaan warga Jawa Barat ini memilih fokus dulu menghadapi saudara mudanya.
 
"Ini pertandingan penting (melawan PBR). Baru setelah itu kita bicarakan Persija," kata Djanur, Kamis (25/4/2014).
 
Menghadapi 'The Boys Are Back', para pemain Persib sedang dalam motivasi tinggi usai mengalahkan Gresik United di kandangnya sendiri. Itu jadi bekal penting untuk mengalahkan PBR.
 
Meski Persib jauh lebih mapan dengan para pemain top, Djanur tetap mewaspadai kekuatan PBR. Ia pun tidak akan main-main. "Kita ingin menurunkan tim terbaik saat melawan PBR nanti," jelasnya.
 
Djanur mengakui, komposisi pemain PBR tidak boleh diragukan. Apalagi mereka punya dua striker maut yang diyakini akan merepotkan pertahanannya, yaitu Gaston Castano dan Bambang Pamungkas.
 
Selain dua pemain itu, ia cukup mewaspadai para pemain sayap PBR. "Menurut saya wing mereka yang bahaya, David Laly dan Musafri, karena pasokan ke Bepe dan Gaston dari dari dua (pemain) ini," tuturnya.
 
Soal hasil akhir, Djanur menegaskan kemenangan jadi hal yang harus diwujudkan berpapun golnya. "Incarannya tiga poin," tandasnya.
(CHG)


Belanjakan Rp4 Triliun + Jual 12 Pemain = United Berjaya!

Robbie Savage - mantan pemain Manchester United / Getty Robbie Savage - mantan pemain Manchester United 
MANCHESTER - Manchester United harus merogoh kocek sebanyak 200 juta pounds atau setara Rp4 Triliun di bursa transfer musim panas dan menyingkirkan 11 atau 12 pemain untuk mengembalikan kekuatan. Opini ini terlontar dari mantan gelandang Setan Merah era 90-an, Robbie Savage.

 
Mantan pemain Internasional Wales ini, yang notabene merupakan bagian era keemasan ‘Class of 92’,mengatakan jendela transfer musim panas yang akan datang sebagai  momentum ‘paling penting’ dalam sejarah klub.
 
“Keluar dari Liga Champions akan menjadi hal konyol, jadi sangat penting untuk pelatih baru untuk diberikan uang, dan saya tidak hanya berbicara tentang beberapa juta. United berada pada momen penting dalam sejarah klub. Masa depan dan pemilik harus menghabiskan antara 150 juta pounds hingga 200 juta pounds,” kata Savage kepada BBC.
 

Robbie Savage (atas, kedua dari kanan) bersama rekan-rekannya di Class of 92 / Mirror


United saat ini sedang mencari pelatih baru setelah memecat David Moyes yang berlangsung kurang dari satu tahun dalam pekerjaannya. Terkait hal ini, Savage percaya penerus harus lebih memiliki ‘gereget’ dari yang sebelumnya.

“Siapa pun yang ditunjuk, akan menghadapi pekerjaan pembangunan kembali. Dan United perlu untuk menyingkirkan 11 atau 12 pemain karena terlalu banyak bermain di bawah standard. Mereka yang harus dipertanyakan akan hal itu adalah Ashley Young, Tom Cleverley, Alexander Büttner, Chris Smalling, Marouane Fellaini, Anderson dan Nani,” paparnya. “Saya tidak berpikir bahwa mereka bisa tampil konsisten,” Imbuh Savage.
 
Untuk sementara, Juara bertahan Premier League telah menunjuk Ryan Giggs sebagai manajer interim sampai akhir musim, tapi Savage lebih setuju bahwa The Red Devils membutuhkan pelatih dengan pengalaman lebih untuk awal musim 2014-2015.
 
“Giggs, menurut pendapat saya, bisa menjadi manajer yang sukses di masa depan, bukan untuk waktu dekat. Bagi United, mereka membutuhkan seorang pria yang berpengalaman di bidangnya,” lagi Savage meneruskan.
 
“Sebaliknya, Giggs cocok untuk asisten yang sangat baik untuk siapa pun pelatih yang ditunjuk. Saya yakin Phil Neville akan bekerja dengan baik,” tuntasnya.

(CHG/Cianjur)